Iklan

Minggu, 21 September 2025, September 21, 2025 WIB
Last Updated 2025-09-21T04:46:47Z
BeritaIMKKetut Karyasa AdnyanaNasionalSekolah Hindu

Kariyasa Dorong Buleleng Bangun Sekolah Hindu Negeri di Setiap Kecamatan

Advertisement

 


MEDIABULELENG.COM - Anggota Komisi VIII DPR RI, I Ketut Kariyasa Adnyana, mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng untuk mengusulkan pembangunan sekolah Hindu (widyalaya) negeri di setiap kecamatan. 


Upaya ini diyakini mampu menjadi solusi agar lulusan kampus agama Hindu di Buleleng memiliki ruang pengabdian dan terserap dengan baik.


Politisi PDI Perjuangan Dapil Bali itu menegaskan, selama ini keberadaan sekolah agama Hindu masih banyak dikelola swasta. Menurutnya, pola tersebut belum efektif karena sekolah swasta sangat bergantung pada jumlah siswa untuk bisa memperoleh bantuan pemerintah. Akibatnya, tidak jarang sekolah Hindu swasta justru terhenti operasionalnya.


"Kalau diserahkan ke swasta, dengan anggaran kecil dari Dirjen Bimas Hindu tidak bisa murni diserahkan kepada swasta. Maka dari itu, saran saya berapa sekolah negeri jadikan sekolah Hindu (widyalaya)," ujarnya ditemui usai peresmian Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Sabtu, 20 September 2025.


Politisi asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng itu menekankan pentingnya sekolah Hindu negeri sebagai wadah penyaluran tenaga pendidik lulusan kampus agama Hindu. Terlebih lagi, status Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan kini resmi berubah dari sebelumnya Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH).


"Otomatis output sekolah Hindu yang dihasilkan oleh Mpu Kuturan, mampu diserap. Caranya adalah, jadikan beberapa sekolah negeri. Di setiap kecamatan minimal ada satu atau dua. Itu jadikan sekolah berbasis Hindu, jadi sekolah negeri yang dibiayai oleh pemerintah," kata dia.


Menurutnya, minimnya jumlah sekolah Hindu negeri menyebabkan lulusan kampus agama Hindu harus mencari pekerjaan di luar bidang keilmuan mereka. Hal ini membuat banyak lulusan tidak bisa mengabdikan diri sesuai dengan kompetensi yang diperoleh di bangku kuliah.


Kariyasa pun mendorong Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) untuk segera berkoordinasi dengan Gubernur Bali dan seluruh bupati di Bali guna mengusulkan pembangunan sekolah Hindu negeri ke pemerintah pusat.


"Ini karena begitu banyak output yang dihasilkan, jangan hanya bikin kampus. Melahirkan guru agama Hindu, tapi mereka tidak bekerja, ujung-ujungnya ngojek atau bekerja ke luar negeri. Ide ini sudah saya berbicara dengan Dirjen, bisa berkoordinasi dengan Pemprov dan Bupati se-Bali," ucapnya.(Tim).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar