Advertisement
VISI- Karena adanya 2 warga yang meninggal akibat covid 19 di Desa Sidetapa kecamatan banjar Kab Buleleng. Dilakukan Giat swab acak kepada warga yang melibatkan dinkes dan Satgas Covid 19 dimulai pukul 09.45 yang dikomandoi Dandim, Polsek Banjar, semula berjalan tertib lantas berujung bentrokan pada Senin (23/08).
Kejadian itu bermula ketika Satgas Covid 19 menghentikan salah seorang warga yang melewati arena kegiatan tanpa masker. Bukannya berhenti warga Yang berboncengan bersama rekannya berinisial Kadek O malah menabrak petugas BKO dari Kodim 1609 Buleleng.
Merasa janggal petugas kemudian melakukan pengejaran. Karena tak menemukan pelaku petugas kembali.
Namun, selang beberapa menit si pelaku datang bersama keluarganya berjumlah 5orang. Seraya menantang petugas dengan kalimat "Kenapa, Mau Apa, " si pelaku kemudian diamankan aparat untuk dilakukan swab.
Tak diduga, Dandim 1609 yang berada disekitar kejadian mendapat bogem dari belakang tepat dibagian kepala. Atas kejadian itu beberapa anggota lantas melerai dan berusaha mengamankan dandim 1609 Letkol Inf M Windra.
Namun, warga tersebut bersama keluarganya nampak belum puas menarik anaknya untuk tidak diswab dan melakukan keributan dengan aparat. Beberapa warga yang disekitar yang belum tahu duduk perkara lantas mengupload kejadian sepotong sepotong itu di media sosial dan instagram. Sehingga timbul kesan petugas menghami warga.
Spontan terjadi bentrokan, atas kejadian itu Kapolsek, Kepala Desa, dan Dandim 1609 sepakat melakukan mediasi dirumah pelaku pemukulan.
Karena tidak ada kesepakatan akhirnya, Dandim beserta 3 petugas yang terluka akibat warga itu melapor ke Polres Buleleng.
Dimana, Kopral Made Sastrawan yang di tabrak Pelaku Kadek DO mengalami luka dan lecet pada lengan.
Dandim 1609 Buleleng Letkol M Windra mengalami memar dan Benjol pada kepala Belakang. Serta Pratu Gagas R menderita luka memar dipipi dan kepala bagian kanan.
Kejadian itu beredar cepat dimedsos dan instagram yang mendiskreditkan aparat. Dengan kalimat "kami bukan teroris" dan lainnya. Sebab awal mula kejadian adalah masalah swab acak dan warga yang tidak mau diperiksa yang berujung pada pemukulan sepihak kepada aparat. Pihak Kepala Desa Made Budiasa mendekati tokoh di desa tersebut.
Sampai berita ini diturunkan pihak Polres Buleleng masih melakukan pemeriksaan, pendekatan dan pengusutan masalah yang. Sedangkan pihak aparat dan dandim sudah membuat laporan resmi ke pihak kepolisian akibat kejadian tersebut pada pukul 22.45 Wita. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar